Isnin, 7 November 2011

Duhai Panglima Islamku...

maafkan aku...
tika ini rinduku menggunung tinggi terhadapmu
namun... mana mungkin aku bisa membiarkan Allah mencemburuiku
kerana aku takut akan azabnya
takut akan ditarik semua nikmatku kelak
maafkan aku duhai panglima Islamku...
panglima agamaku...

syahdu...
titis mutiara menyusuri perbatasan masa
ingin menghambakan diri pada syurga
kasih...
rindu...
pada sesuatu...
aku takut
andai ini kata-kata terakhirku
maafkan aku

sujudku dalam tahajud
berteman cengkerik
merdu beralun sendu
aku bulatkan hati
andai perit ini membuahkan nikmat
yang sesungguhnya aku dambakan kelak
aku pasrah
andai ini tinta terakhirku
dengarkanlah bahawa...

Andai aku tercipta untukmu...
utuskanlah sejadah itu untukku
aku takut menyatakan rindu
walaupun hakikatnya....
Allah jua yang mengetahui



duhai pahlawan ...
maafkan aku
kerna tangan ini bisa mengoyakkan nalurimu
menyingkir kepercayaanmu
rupawan bukan cagarannya
namun....
mungkin ini yang setara
untuk kau dan aku
penantian yang akanku sabar menghadapinya
perpisahan yang tiada ku tahu titiknya

Duhai serikandi Islamku
andai kau tahu....
aku menanti menunggu diterbangkan bersama
dengan dedaunan kasih yang merimbun
dalam bahtera itu...

andai kau tahu...
Duhai pahlawanku


Tiada ulasan:

Catat Ulasan